Mengenal lebih jauh Street Fotografi

Nama    : Biyan Okta Ramadhan

Kelas    : R4B

NPM    : 202246500119


A.     Pendahuluan

Fotografi jalanan adalah genre yang menangkap esensi  momen sehari-hari dan interaksi manusia di lingkungan perkotaan, dan telah lama menjadi subjek yang menarik bagi para fotografer dan penggemar seni. Fotografer jalanan menangkap keindahan spontan, kontras sosial, dan kisah tak terduga yang terjadi di jalanan melalui lensa kamera mereka. Berakar pada tradisi film dokumenter dan seni rupa, genre ini menawarkan gambaran sekilas tentang kehidupan publik, menangkap momen-momen kebenaran yang belum ditemukan. Dalam buku harian ini, kami mempelajari lebih dalam tentang fotografi jalanan, mengeksplorasi asal-usulnya, evolusinya, dan apa yang menjadikannya unik. Sejak awal abad ke-20,  fotografi jalanan telah mengalami perkembangan yang signifikan, beralih dari sekedar dokumentasi menjadi ekspresi artistik yang canggih. Fotografer seperti Henri Cartier-Bresson dari Perancis dan Walker Evans dari Amerika  meletakkan dasar bagi genre ini, menekankan pentingnya "momen yang menentukan" ketika komposisi, emosi, dan cerita bersatu dalam gambar yang sempurna. Sejak saat itu,  fotografi jalanan mengalami perkembangan, dipengaruhi oleh perubahan teknologi, norma sosial, dan estetika visual. Salah satu daya tarik utama  fotografi jalanan adalah kemampuannya  menangkap kehidupan sehari-hari dengan cara yang autentik dan tak terduga.

 Fotografer jalanan sering kali harus mengandalkan intuisi, refleks yang cepat, dan kemampuan  memprediksi momen sebelum hal itu terjadi. Ini tidak hanya merekam sejarah visual  lingkungan perkotaan, namun juga mengungkap kisah pribadi dan momen emosional yang tak ternilai harganya.  Namun, genre ini juga menimbulkan masalah etika dan privasi, karena fotografer sering kali memotret orang tanpa izin. Dalam konteks ini, perdebatan mengenai batasan antara seni dan intervensi menjadi penting, sehingga memerlukan keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan penghormatan terhadap subjek fotografi.  Blog ini mengupas berbagai aspek fotografi jalanan, mulai dari teknik dan estetika hingga pertimbangan etika dan perannya sebagai dokumen sosial. Dengan melakukan hal ini, kami berharap tidak hanya  memberikan wawasan  lebih dalam mengenai genre ini, namun juga  merayakan kekuatan fotografi dalam menangkap keajaiban kehidupan sehari-hari yang sering diabaikan.

 

B.      Fotografi jalanan ( Street photography )

Fotografi Jalanan sering disebut dengan street photography, yaitu foto yang benyak memotret aktivitas masyarakat di ruang publik. Soedjono menjelaskan bahwa (2007: 146) penamaan ‘fotografi jalanan’ lebih merupakan istilah yang mengacu pada objek fotografi yang ada, terutama menyangkut lokasi dan situasi suatu objek di tempat ‘jalan tertentu’. Menurut Abdi (2012: 10) street photography merupakan jenis fotografi yang mengkhususkan pengambilan gambar secara candid tentang aktivitas kehidupan masyarakat urban. Sedangkan menurut Prasetya (2014: 13) street photography menggambarkan hubungan antar orang, atau hubungan orang dengan sekelilingnya di ruang publik. Ciri khas dari fotografi jalanan adalah dengan cara candid dan dilakukan di ruang publik (Wulandari, 2017:122). Tokoh terkenal dalam street photography adalah Henri Cartier Bresson. Sebagai tokoh street photography Henri banyak memotret aktivitas manusia yang berhubungan dengan lingkungan tempat dia bekerja atau tinggal. Karya – karya foto Henri banyak menjadi inspirasi dalam memotret street. “The camera is a sketch book, an instrument of intuition and spontaneity” (Henri dalam Ang, 2014:204) kamera hanyalah alat, intuisi dari fotograferlah yang harusnya bisa menangkap momen yang tidak terulang kembali. Dalam fotografi jalanan, memotret aktivitas manusia di ruang publik tidak hanya harus mengusai aspek teknis fotografi, namun juga aspek nonteknis. Karena genre ini dilakukan tanpa rencana, namun si fotografer harus mampu memotret yang menghasilkan foto dengan nilai estetika yang baik, bisa dari segi komposisi, elemen geometris, warna, sudut pengambilan dan lain sebagainya. Aspek nonteknis ini dapat di asah dengan terus melakukan pemotretan sehingga kemampuan si fotografer bisa meningkat.

 

C.       Tips fotografi jalanan

Perkembangan teknologi membawa pengaruh pada tren fotografi. Seiring dengan perkembangan teknologi kamera, terutama pada kamera smartphone yang tak kalah kualitas dengan kamera pro seperti DSLR, hobi mengabadikan street photography pun kian popular. Bagi Anda yang penasaran dan ingin memulai hobi ini, berikut ini empat tips mudah yang diberikan Pendiri Komunitas iPhonesia Aries Lukman bersama Street Photographer Nico Horald

1.       Perhatikan Interaksi Sekitar

Menangkap momen menjadi tantangan terbesar dari street photography. Anda pun harus selalu sigap dengan gawai untuk menangkap momen yang terjadi. “Interaksi sosial dapat menjadi momen yang menarik karena pada dasarnya yang menarik dalam street photography adalah sesuatu yang terjadi secara alami,” ungkap Aries dalam Bincang Shopee di Jakarta, Sabtu (25/08/2018).

 

 

2.       Kuasai Teknik Dasar Fotografi

 Mungkin terdengar klasik, namun menguasai teknik dasar fotografi seperti triangle exposure (ISO, shutter speed , dan aperture), teknik komposisi dasar, serta kerja kamera akan sangat membantu. Menguasai teknik fotografi dasar juga dapat membantu melatih sense pengambilan foto Anda.

3.       Tentukan Timing yang Tepat “Kesempatan untuk hunting street photography bisa kapan pun. Pagi, siang, malam, cuaca panas, mendung, maupun hujan, foto yang dihasilkan bisa ciamik,” ujar Nico. Soal lokasi, ia mengatakan tidak hanya outdoor, lokasi indoor seperti mal atau lingkungan sekitar kantor juga bisa menjadi lokasi yang menarik selama timing pengambilan foto tersebut tepat. Berlatih dengan Manfaatkan Momen Sekitar Learning by doing menjadi mantra yang tepat dalam dunia fotografi. Untuk mulai berlatih, Aries dan Nico menyarankan untuk membiasakan diri berlatih dengan memanfaatkan momen di sekitar. Mereka menyarankan bagi Anda yang ingin berlatih street photography untuk berkunjung ke lokasi-lokasi favorit para street photography hunter, seperti Monumen Nasional (Monas), Kawasan Petak Sembilan, Pelabuhan Sunda Kelapa, Tanjung Priok, ataupun Surya Kencana (Bogor).

 

D.      Fotgrafi jalanan dan keindahan

 

Banyak ragam teknik pemotretan yang bisa digunakan dalam fotografi jalanan, antara lain snapshot photograhy, candid photography, straight photography, dan found objeck (objet’s trouves) (Kusrini, 2015). Teknik secara umum digunakan dengan berbagai pertimbangan yang lebih berorientasi pada kemudahan praktis dan situasi serta kondisi lapangan di jalanan yang tidak memungkinkan untuk mengatur setting terlebih dahulu, baik itu menyangkut objek maupun kesempatan moment dan pencahayaan yang tepat. Masing-masing teknik dapat menghasilkan imaji dengan nilai estetikanya sendiri. Beberapa terminologi yang mencirikan nilai klasifikatoris karya-karya foto yang dikaitkan dengan teknik pemotretan ini, antara lain decesive moment, humant interest, press/journalistic photography, documentary, dan urban/city photography. Terminologi tersebut juga merupakan istilah genre dan nilai tematik dari sudut penampilan karya subjek fotografi.

Dalam pemahaman yang lain, fotografi jalanan merupakan produk dari interaksi antara seni fotografer dan ruang publik perkotaan. Hal ini dapat dibedakan dari fotografi dokumenter karena fotografer belum tentu termotivasi oleh nilai pembuktian atau fungsi sosial-politik foto yang dihasilkan. Berbeda juga dari foto jurnalistik, maka tujuan fotografi jalanan adalah mengekspresikan dan mengomunikasikan kesan subjektif dari pengalaman hidup sehari-hari di kota (http://www.oxfordartonline.com/diakses pada Jumat, 15 Januari 2016, pukul 15.09 WIB). Dalam praktiknya, street photography mengajarkan kejujuran. Di tengah kemajuan teknologi digital, street photography menjadi salah satu bagian dari fotografi yang benar-benar ingin menunjukkan siapa jati diri fotografer dengan menghasilkan foto-foto yang jujur dan apa adanya.

 

E.       Kesimpulan

Melalui kajian mendalam tentang  fotografi jalanan, Blog ini telah menyelidiki banyak aspek yang menjadikan genre ini unik dan menarik. Dari awal yang sederhana sebagai cara untuk merekam kehidupan sehari-hari di ruang publik hingga evolusinya menjadi media ekspresi artistik yang kaya dan kompleks,  fotografi jalanan telah membuktikan kemampuannya dalam menangkap esensi momen manusia yang autentik dan tak terduga. Kami mengeksplorasi bagaimana fotografer jalanan menggunakan kecerdikan dan ketekunan untuk menangkap keindahan spontan, kontras sosial, dan kisah-kisah tak terduga yang terjadi di tengah hiruk pikuk kehidupan kota. Dari pendekatan lugas hingga penggunaan warna dan komposisi, teknik dan estetika yang mereka gunakan telah membuka jendela baru bagi kita untuk melihat dunia dari sudut pandang berbeda. Pembahasan  etika dalam  fotografi jalanan menekankan pentingnya mempertimbangkan privasi dan martabat subjek yang difoto. Hal ini mengingatkan kita bahwa di balik setiap gambar terdapat kisah kemanusiaan yang nyata dan kompleks. Oleh karena itu, dalam praktik fotografi jalanan, sangatlah penting untuk mendekati subjek secara bertanggung jawab dan penuh hormat. Fotografi jalanan, dengan segala kompleksitas dan tantangannya, terus berfungsi sebagai alat sosio-dokumenter penting yang  menangkap dan melestarikan momen sejarah, budaya, dan emosi manusia. Genre ini tidak hanya menangkap kehidupan sehari-hari, tetapi juga mendorong kita untuk berpikir tentang interaksi antarmanusia dan makna  lebih dalam dari momen-momen yang terjadi di sekitar kita.

 Kesimpulannya,  fotografi jalanan merupakan wawasan berharga tentang kehidupan manusia dan sarana  merayakan keunikan setiap momen di masa lalu. Dengan terus mengapresiasi dan mendalami genre ini, kita memperdalam pemahaman kita terhadap dunia dan sesama manusia. Mari kita terus menjunjung tinggi tradisi ini, dengan selalu mengingat  etika, rasa hormat dan kepekaan terhadap cerita dan orang-orang yang namanya kita abadikan.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Jurnal_Desain/article/view/3104/2320

http://digilib.isi.ac.id/3671/1/Empat%20Tips%20Street%20Photography%20bagi%20Pemula-converted.pdf

https://journal.isi.ac.id/index.php/JOUSA/article/view/1482/330

 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya Biyan Okta Ramadhan dan inilah alasan saya memilih jurusan DKV

Kajian Seni Rupa dan Desain Lukisan The Fallen Angel Oleh Alexandre Macabre Teoritik Metodologi Teori Roland Barthes