Semiotika Street Fotografi pada Instagram Darwis Triadi

 

Fotografi, sebagai salah satu bentuk ekspresi artistik dan teknik dokumentasi, telah merevolusi cara kita melihat dan memahami dunia di sekitar kita. Sejak penemuan pertamanya pada awal abad ke-19, fotografi telah berkembang dari teknologi awal yang rumit dan mahal menjadi suatu medium yang mudah diakses dan serbaguna, yang dimanfaatkan oleh jutaan orang di seluruh dunia untuk berbagai keperluan. Dari potret pribadi hingga foto jurnalistik yang mengungkap berita penting, fotografi memainkan peran penting dalam sejarah visual dan komunikasi manusia.

Fotografi adalah seni untuk membuat cerita tentang dunia dari sudut pandang anda, sekaligus merupakan kesempatan unik bagi pengamat untuk melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda.1 Bagus atau tidaknya suatu karya fotografi tidak hanya dipengaruhi oleh mahalnya sebuah kamera yang digunakan tetapi dipengaruhi oleh dasar-dasar fotografi yang kuat. Dasar-dasar fotografi seperti komposisimenentukan pesan yang akan disampaikan oleh fotografer melalui foto. Komposisi adalah aturan atau susunan yang membuat suatu karya nyaman, enak dan indah untuk dinikmati. Komposisi dalam fotografi adalah bagaimana agar komponen yang ada dalam foto tersebut ditampilkan secara harmonis

Keberhasilan fotografer dalam menyampaikan pesan melalui foto menjadi target utama. Keberhasilan penyampaian pesan tersebut dapat dilakukan dengan menerapkankomposisi yang tepat. Dengan memperhatikan Point of Interest dapat menjadikan sebuah foto terlihat lebih tersusun dan bagus. Misalnya memotret orang berbaris, Point of Interest nya dipilih orang yang berada di tengah. Maka arahkan dan bingkai yang berada di tengah itu

Keberhasilan fotografer dalam menyampaikan pesan melalui foto menjadi target utama. Keberhasilan penyampaian pesan tersebut dapat dilakukan dengan menerapkankomposisi yang tepat. Dengan memperhatikan Point of Interest dapat menjadikan sebuah foto terlihat lebih tersusun dan bagus. Misalnya memotret orang berbaris, Point of Interest nya dipilih orang yang berada di tengah. Maka arahkan dan bingkai yang berada di tengah itu

 

Foto sebagai dokumen sosial sering dikaitkan dengan terminologi fotografi dokumenter, foto jurnalistik dan fotografi jalanan (street photography) yang pengertiannya sering tumpang tindih. Menurut Wikipedia, fotografi dokumenter biasanya mengacu pada bentuk populer fotografi yang digunakan untuk mencatat peristiwa penting dan bersejarah. Hal ini biasanya tercakup dalam foto jurnalistik profesional, atau reportase kehidupan nyata, tetapi juga dapat menjadi amatir, artistik, atau akademik. Fotografer mencoba untuk menghasilkan fotografi jujur, obyektif, dan biasanya jujur terhadap topik tertentu, paling sering gambar orang

Kejelian fotografer dalam membidik objek sangatlah dibutuhkan terutama pada street photography. Yang membedakan street photography dengan aliran foto lainnya adalah latar belakang dalam street photography yang biasanya berlatarkan ruang terbuka yang disajikan secara spontan (candid). Latar belakang yang terjadi secara spontan tersebut mengharuskan fotografer harus secara cepat berpikir untuk mengambil foto yang tepat dan unik.

 

Hampir seluruh foto yang diambil oleh fotografer memiliki makna dibalik pengambilan foto tersebut. Pengambilan foto dalam aliran street photography yang dilakukan diruangan terbuka membuat fotografer harus mampu memposisikan diri dengan baik. Fotografer street atau Maestro biasanya menggunakan jenis kamera yang tidak rumit sehingga tidak memunculkan kecurigaan orang saat fotonya diambil.

 

Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang suatu tanda (sign). Dalam ilmu komunikasi “tanda” merupakan sebuah interaksi makna yang disampaikan kepada orang lain melalui tanda-tanda. Dalam berkomunikasi tidak hanya dengan bahasa lisan saja namun dengan tanda tersebut kita juga dapat berkomunikasi. Sebuah bendera, sebuah lirik lagu, sebuah kata, suatu keheningan, gerakan syaraf, peristiwa memerahnya wajah, rambut uban, lirikan mata, semua itu dianggap suatu tanda. Supaya tanda dapat di pahami secara benar membutuhkan konsep yang sama agar tidak terjadi salah pengertian. Namun sering kali masyarakat mempunyai pemahaman sendiri- sendiri tentang makna suatu tanda dengan berbagai alasan yang melatar belakanginya

 

Di Dalam kehidupan sehari-hari manusia, tanda banyak sekali kita temukan baik didalam rumah, sekolah, kampus, kantor, jalan dan juga di lingkungan kehidupan sehari - hari lainnya. Seperti sebuah kata yang kita ucapkan, rambu lalu lintas, busana, gerakan tubuh dan lain sebagainya, segala sesuatu dapat dijadikan sebuah tanda yang dapat memberikan pesan atau makna dengan lebih mudah. Pemahaman ilmu semoitika pada cara tanda dan tanda diprgunakan untuk memperlhatkan adanya sebuah kajian atau penelitian yang membuat tanda tersebut sebagai suatu objek yang akan disempaikan. Sehingga pada dasarnya dlam kajian semiotika ini tnada akan dimaknai terlebih awal sbagai sebuah upayaa untuk memahami sesuatu yang merjuk kepada objek tertentu. Pemahamn inilah yang dibuthukan dalam mengetahui ilmu semiotika ini dimana tanda dijadikan sebagai objek yang dapat mewakili sebagai sarana pemahman ilmu semiotika (Sobur, 2015).

Kali ini penulis ingin membahas semiotika street fotografi oleh fotografer yang terkenal di Indonesia yaitu Darwis triadi, Darwis Triadi lahir di Solo, 15 Oktober 1954 dengan nama lengkap Andreas Darwis Triadi. Sebelum terjun ke dunia fotografi, ia merupakan siswa penerbangan LPPU Curug. Setelah itu, ia melanjutkan sekolah penerbangan di AERO Club.

Sementara itu, ia mengembangkan minat fotografinya sejak tahun 1979. Darwis Triadi mulai mempelajari ilmu desain dan fotografi pada 1980. Di tahun berikutnya, ia menjadi anggota “X 13” Cipta Negara Photography Association. Ia juga menjalani berbagai pameran kala itu. Hingga pada 1982, Darwis Triadi menerima GOLD AWARD (piala Internasional) dari MATSUSHITA Jepang untuk kalender dalam bidang fotografi.

 Kariernya sebagai fotografer juga semakin meningkat. Ia berhasil membuat sejumlah pameran hingga workshop. Pada 1989 Darwis Triadi ditunjuk sebagai Ketua II JPS (Jakarta Photography Association). Salah satu karyanya juga terpilih untuk “HASSELBLAD INTERNATIONAL ANNUAL” dan Show di PHOTONIKA Kohln – Jerman.

Media yang penulis pilih untuk dibahas pada kali ini adalah sebuah gambar atau foto yang ditangkap melalui kamera ataupun sejenisnya yang dapat menangkap sebuah gambar atau fotoMengenai tanda, tanda adalah semua  hal   baik  mental  ataupun  fisik, baik di jagat raya ataupun dunia, baik di sistem biologis mansia ataupun pikian manusia yang diberikan sebuah makna oleh manusia (Hoed, 2014: 5). Tanda-tanda yang ada di sebuah foto atau gambar ini dapat menjelaskan mengenai makna yang terkandung didalamnya. Sebuah lambang dapat dikategorikan sebagai salah satu tanda, karena dari lambang ini akan pesan yang dapat ditafsirkan baik dilakukan secara tidak sengaja maupun sengaja dilakukan. Dalam KUBI (Kamus Umum Berbahasa Indonesia) karangan dari Welfridus Josephus Sabarija Poerwadarminta atau yang biasa disebut W.J.S Poerwadarminta  menyebutkan bahwa, suatu lambang atau simbol adalah semcam tanda, perktaan, lencana, lukisan, dan lain sebgaainya yang akan menyatakan sesuatu hal tertentu, dan atau mengnadung sebuah maskud tersirat didalamnya. Jadi pada suatu simbol memang diciptakan dengan tujuan untuk bisa memberikan sebuah pesan atau tanda lain tanpa diberitahu dengan cara berkomunikasi secara langsung pada saat itu. Tanda juga dapat mewakilkan sesuatu yang ingin diucapkan, seperti pada rambu-rambu lalu lintas yang berada di pinggir jalan yang selalu dan sering kita Gerakan-gerakan yang memberikan arti tanda banyak sekali di sekitar kita

selain anggukan dan gelengan kepala yang sudah dijelaskan tadi, ada gerakan memberi tahu untuk berhenti yaitu dengan menggerakan tangan ke atas sembilan puluh derajat lurus kedepan serta membuka telapak tangan selebar mungkin. Masih banyak lagi gerakan yang memudahkan dalam memberikan pertanda dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin kita sudah tidak asnig dengan tanda-tanda yang ada pada kehidupan kita sehari-hari, tetapi bagaimana mengenai tanda yang ada pada sebuah foto. Pesan apa yang ingin disampaikan oleh foto atau gambar tersebut oleh si pembuat foto. Dan berikut Adalah Salah satu karya street fotografi yang di potret oleh Darwis triadi dan di upload oleh beliau di akun Instagram milik beliau.

 


 

 Signifier (Penanda)        : Yang terlihat dari foto tersebut kita dapat melihat seorang menjadi fokus dari

                                             Foto tersebut  dan seorang perempuan yg menjadi foreground dalam foto

  Tersebut, bangunan yang menjadi background pada foto memberikan kita

  Informasi bahwasannya foto tersebut diambil di sebuah kota.

Signified (Petanda)         : Kita dapat melihat ekspresi objek utama pada foto yang diambil dengan      Menggunakan warna foto yang memiliki warna  hitam putih yang mendukung ekspresi seorang    lanisa yang Kemungkinan memiliki rentan umur 50 – 60 tahunan yang terlihat wajahnya seperti sedang memikirkan sesuatu yang sangat membuatnya pusing entah masala hapa masalah yg ia miliki, dengan menggunakan jaket dan topi ia keluar pergi ke kota untuk menghilangkan beban pikiran yang ia miliki. Dan pada objek kedua yg menjadi foreground pada foto tersebut seseorang tersebut terlihat seperti istrinya yang jalan mendahuluinya yang mungkin sedang melihat melihat sebuah barang yang mungkin dibutuhkan untuk keperluan kehidupanya berdua dengan suaminya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal lebih jauh Street Fotografi

Saya Biyan Okta Ramadhan dan inilah alasan saya memilih jurusan DKV

Analisis Lukisan The Fallen Angel oleh Alexander Cabanel dengan teori semiotika Roland Barthes